drh. Galuh Candra Agustina, M.Si.
Produksi susu merupakan prioritas utama para peternak sapi perah. KUD Kertajaya memiliki 500 orang peternak sapi perah dengan populasi mencapai 1900 ekor sapi. Produksi susu yang dihasilkan mencapai 11.000 liter per hari. Namun untuk mencapai produksi susu yang tinggi dan konstan sangat membutuhkan manajemen pemeliharan yang baik. Terutama adalah manajemen pakan. Terutama adalah manajemen pakan. Manajemen pakan sangat berpengaruh terhadap kualitas dan kuantitas susu sapi serta kesehatan ternak sapi sendiri. Tidak jarang kesehatan sapi perah mengpengaruhi produksi susu. Gangguan kesehanan yang sering terjadi pada saat masa produksi susu salah satunya adalah Milk fever. Penyakit Milk fever terjadi karena manajemen pakan yang buruk yaitu kurangnya pemberian mineral dalam pakan.yang menyebabkan ternak sapi kekurangan Kalsium saat produksi susu sapi tinggi.
Kasus hipokalsemia pada sapi perah di KUD Kertajaya mencapai 4-5 kasus tiap bulan. Kasus ini belum termasuk hipokalsemia yang subklinis tidak menunjukkan gejala klinis. Tujuan dari pemberian mineral ini untuk mengurangi tingkat kasus hipokalsemia pada sapi perah.
Pencegahan kasus hipokalsemia atau milk fever yang mudah dilakukan adalah pemberian mineral dalam pakan. Perlakuan ini sangat mudah sehingga peternak dapat menerapkan sendiri terhadap ternak sapi perahnya. Dengan pemberian tambahan mineral dalam pakan harapannya dapat menurunkan tingkat prevalensi kasus hipokalsemia di KUD Kertajaya.
Pengabdian masyarakat pada tanggal 26 September 2020 dengan pemberian mineralmix kepada 35 peteranak sapi perah di KUD Kertajaya. Pemberian mineral mix sebanyak 250g per hari untuk 1 ekor sapi. Cara pemberian mineral mix dicampukan ke dalam pakan, sebelumnya peternak diajarkan terlebih dahulu cara pemberian mineral mix pada ternak sapi. Setelah itu peternak bisa memberikan sendiri mineral mix dalam pakan ternak (GCA).