drh. Widi Nugroho, Ph.D
Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Brawijaya (FKH UB), melalui program Pengabdian Masyarakat DPP/SPP 2020 telah melaksanakan penyuluhan kepada 18 peternak sapi di Poncokusumo. Program penyuluhan ini disampaikan oleh drh. Widi Nugroho, Ph.D selaku dosen FKH UB. Penyuluhan berisi pemaparan hasil survei Fasciolosis di Kecamatan Poncokusumo yang dilakukan oleh tim FKH UB, penjelasan singkat tentang dampak dan pengendalian Fasciolosis pada sapi, serta tentang pembuatan silase pakan ternak. Penyuluhan ini dilakukan pada tanggal 29 September 2020 di Balai Desa Poncokusumo, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang, dengan memperhatikan protokol kesehatan terkait pandemi Covid-19. Urutan kegiatan penyuluhan meliputi pre–test, presentasi dan tanya-jawab, dan diakhir dengan post-test.
Survei FKH UB mengindikasikan bahwa prevalensi Fasciolosis pada sapi di Kecamatan Poncokusumo sebesar 21,4% (n=28). Akumulasi kerugian ekonomi akibat afkir hati dapat mencapai 250 juta rupiah/1000 ekor. Kerugian lainnya berupa penurunan fertilitas juga telah dilaporkan pada peternakan sapi di daerah lain. Larva fasciola dilaporkan mati pada penyimpanan silase selama tiga bulan, oleh sebab itu teknik ini dijadikan topik penyuluhan, karena selain dapat meningkatkan kualitas dan ketersediaan pakan, juga dapat membantu pengendalian Fasciolosis pada sapi. Dari post-test diketahui bahwa nilai akhir pengetahuan peserta atas materi yang disampaikan adalah 63.5%, meningkat dari nilai pre–test yang hanya sebesar 18% dari total soal yang ditanyakan.
Kegiatan penyuluhan dilanjutkan dengan menyebarkan pamflet sebanyak 500 lembar berisi informasi tentang teknik pengendalian fasciolosis dan teknik pembuatan silase kepada peternak, ibu-ibu PKK, dan pemuda karang taruna di desa Poncokusumo. (WN)
