Dosen FKH UB berikan Penyuluhan tentang Toxoplasmosis dan Upaya Pencegahan Berbagai Macam Penyakit dengan Penerapan Kebersihan Diri pada Murid Pondok Pesantren Putri An-Nuriyah Kota Kediri

Oleh : drh. Reza Yesica, M.Sc.

Kediri. Toksoplasmosis merupakan penyakit zoonosis yang  dapat menular dari hewan ke manusia dan sebaliknya. Penyakit ini disebabkan oleh parasit protozoa Toxoplasma gondii, yang penularannya terjadi akibat tertelannya ookista infektif yang keluar bersama feses kucing (hospes). Pada manusia, infeksi ini bisa terjadi pada wanita dan ibu hamil. Apabila infeksi toksoplasmosis terjadi secara kongenital dapat menyebabkan keguguran, korioretinitis, hidrosefalus, mikrosefalus, gangguan perkembangan mental pada anak setelah lahir. Hal ini membuat wanita, ibu hamil serta remaja putri menjadi harus lebih waspada terhadap penyebaran penyakit berbahaya ini.

Faktor tersebut menjadi latar belakang diselenggarakan Program Pengabdian Masyarakat DPP-SPP Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Brawijaya di Pondok Pesantren Putri An Nuriyah yang berada di desa Ngronggo Kota Kediri. Rangkaian kegiatan pengabdian masyarakat digagas oleh drh. Reza Yesica, M.Sc. yang merupakan staf dosen laboratorium Parasitologi FKH UB bekerjasama dengan Kepala Pondok Pesantren Putri An Nuriyah Kota Kediri yaitu Drs. H. Muhaimin, Dra. Hj. Sun Fatayati dan seluruh pengurus pondok serta mahasiswa FKH UB.

Gambar 1. Sosialisasi Daring tentang Toxoplasmosis dan Penerapan kebersihan diri pad santri

Kegiatan Pengmas dimulai pada tanggal  13-15 September 2020, melibatkan seluruh santri dan juga pengurus pondok pesantren. Rangkaian kegiatan yang dilakukan antara lain: opening speech oleh perwakilan pondok Pesantren Putri An Nuriyah, H.Ahmad Gelora Mahardika, M.H. tentang manfaat pengabdian masyarakat serta penerapan Protokol kesehatan di pondok pesantren. Pada hari yang sama, dilanjutkan dengan edukasi dan sosialiasi pada santri secara daring menggunakan zoom meeting tentang bahaya Toxoplasmosis dan Upaya Pencegahan berbagai macam penyakit dengan penerapan kebersihan diri melalui metode  Hand washing yang sesuai menurut WHO, langkah ini dipilih karena kondisi pandemi Covid-19 sehingga santri tidak diperkenankan tinggal di pondok. Hari berikutnya, dilakukan pembangunan fasilitas cuci tangan (wastafel) di area pondok sebagai program untuk menunjang penerapan kebersihan diri dan pemasangan poster langkah cuci tangan yang tepat. Hari terakhir, dilaksanakan kegiatan pembagian  masker dan hand sanitizer pada santri sebagai bentuk pemberian motivasi untuk senantiasa menjaga protokol kesehatan serta kebersihan diri, rangkaian kegiatan diakhiri dengan evaluasi kegiatan melalui google form dan pemberian e-sertifikat pada seluruh santri.

Gambar 2. Wastafel yang dibangun di area pondok pesantren
Gambar 3. Sosialisasi dengan Poster ‘Cara cuci tangan yang benar menurut WHO”
Gambar 4. Penyerahan Masker dan hand sanitizer kepada santri

Sosialisasi tentang kejadian Toxoplasmosis dan Penerapan Kebersihan diri perlu dilakukan agar santri-santri tersebut memahami kepentingan hidup bersih dalam lingkungan pondok pesantren. Harapan kami penerapan kebersihan diri dapat mengurangi intensitas infeksi Toxoplasma gondii, maupun penyakit lain yang disebabkan oleh virus, jamur dan bakteri yang mengancam kesehatan (RY/FKHUB).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *